mBengkel
Berhubung suami kerja di Qatar dan aku belum bisa nyusul, kerjaan rumah yang biasanya dikerjain suami, jadinya kukerjakan sendiri. Salah satunya mbengkel sendiri saat ban sepeda Ghazy kempes melulu.
Sebelumnya udah kubawa ke bengkel 2 kali untuk ditambal, tapi masih kempes-kempes terus. Penasaran, kubongkar ban sepeda itu, kupompa, trus kumasukkan ke baskom berisi air (niru2 orang bengkel). Keluarlah gelembung2 udara di bekas tambalan made in bengkel itu. Ternyata nambalnya asal-asalan banget, masa karet yang buat nambal kaku begitu, kan gak bisa nempel sempurna.
Akhirnya kubelikan ban dalam baru. Sepeda kubongkar sendiri, pasang ban, pompa, jadi deh. Kulit tanganku jadi merah2 dan agak perih gara2 mbengkel itu. Karena ternyata masang ban sepeda kecil itu nggak mudah. Ada aja yang kurang pas jadi ya...harus dibongkar pasang lagi. But that's ok. It's new experience for me.


Sebelumnya udah kubawa ke bengkel 2 kali untuk ditambal, tapi masih kempes-kempes terus. Penasaran, kubongkar ban sepeda itu, kupompa, trus kumasukkan ke baskom berisi air (niru2 orang bengkel). Keluarlah gelembung2 udara di bekas tambalan made in bengkel itu. Ternyata nambalnya asal-asalan banget, masa karet yang buat nambal kaku begitu, kan gak bisa nempel sempurna.
Akhirnya kubelikan ban dalam baru. Sepeda kubongkar sendiri, pasang ban, pompa, jadi deh. Kulit tanganku jadi merah2 dan agak perih gara2 mbengkel itu. Karena ternyata masang ban sepeda kecil itu nggak mudah. Ada aja yang kurang pas jadi ya...harus dibongkar pasang lagi. But that's ok. It's new experience for me.
Label: Pengalaman baru
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda